Tuesday, December 1, 2015

APA ARTI SANGKAL DIRI DAN PIKUL SALIB???

APA ARTI SANGKAL DIRI DAN PIKUL SALIB???



Matius 16:24 (TB) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Banyak dari kita orang percaya berpikir bahwa sangkal diri dan pikul salib berbicara tentang harga yang harus kita bayar dalam mengikut Yesus.. Apakah anda berpikir demikian? Karena saya dulu berpikir demikian..
Karena itu demi bisa layak disebut sebagai murid Kristus saya harus bayar harga, karena itu saya memotivasi diri untuk meningkatkan jam2 doa saya dari awal 15 menit, 1/2 jam, 1 jam, 2 jam... Saya ga boleh marah2, saya ga boleh membalas orang yang menyakiti saya, bahkan sementara teman2 saya asik dengan kehidupannya saya harus rajin bersekutu dengan Tuhan.. Dll.. Intinya saya harus bayar harga klo mau layak sebagai murid Kristus..
Namun sekarang saya menyadari itu adalah pemahaman yang keliru.. Bukan itu yang Tuhan Yesus maksud ketika IA berkata demikian.. Karena jika semua itu tentang harga yang harus dibayar, tentang usaha kita untuk mendapat kelayakan lewat perbuatan, maka itu ga ada bedanya dengan yang diajarkan oleh agama2 lain.. Lihat agama budha, bagaimana mereka diajar harus mengasihi bahkan terhadap hewan sekalipun, para biksu meninggalkan kegemerlapan dunia, agama2 dunia mengajarkan berdoa lima waktu, semedi, bertapa..bahkan ada yang dibunuh karena mempertahankan agamanya.. Bukankah itu juga "menyangkal diri dan memikul salib" dalam versi mereka.. Lalu apa bedanya dengan kekristenan klo begitu?
Sekarang saya memahami hal yg berbeda, ternyata sangkal diri dan pikul salib yg Yesus maksudkan bukanlah tentang bayar harga Namun tentang tinggalkan semua pembenaran dirimu, yang merasa bahwa kamu bisa melakukan tanpa Tuhan, merasa bisa selamat tanpa Tuhan, kau ga bisa mengandalkan kebenaranmu karena itu kau harus menyangkal dirimu dan mengakui bahwa keselamatan dan kebenaranmu hanya berasal dari Tuhan.. itulah maksud menyangkal diri..
Mengapa demikian? Karena selama ini bangsa yahudi mengusahakan keselamatan dan kelayakan mereka lewat usaha dan perbuatan dengan melakukan hukum taurat.. Dan terbukti semua gagal total, ga ada seorangpun yang bisa memenuhinya... Karena gagal satu gagal semua..
Jadi jika sangkal diri pikul salib berbicara tentang kita harus bayar harga lewat perbuatan kita agar layak menjadi muridNya itu suatu yg sangat tidak mungkin.. Mengapa? Karena Yesus datang karena IA tahu tidak ada seorang manusiapun yang bisa layak dihadapanNya atau menjadi muridNya jika syaratnya adalah perbuatan... Karena itu penyangkalan diri yang Tuhan maksud bukanlah tentang perbuatan dimana kita harus bayar harga klo mau layak dihadapanNya. Tapi tentang mempercayaiNya.
Namun bukan berarti saya hidup semaunya, bukan berarti saya tidak lagi mengasihi sesama, ataupun tidak berdoa.. Saya tetap melakukan semua itu, saya tetap melakukan apa yang jadi kerinduan Tuhan.. Namun saya tidak menyebut itu sebagai penyangkalan diri ataupun bayar harga, tapi karena saya adalah anakNya.. Itulah kehidupan saya.. Saya mengasihi, melayani, mendoakan, karena saya adalah anak Tuhan..
Sekarang satu2nya penyangkalan diri dan pikul salib yg saya lakukan adalah penyerahan hidup saya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus, dan mengakui bahwa tanpa Dia saya tidak bisa apa2..Dialah sumber keselamatan dan kehidupan saya..
Menyadari kebenaran ini membuat saya menjalani kehidupan saya sangat berbeda.. Dulu begitu penuh kekuatiran jangan2 saya ga cukup bayar harga sehingga saya ga layak dihadapan Tuhan..
Namun setelah saya memahami kebenaran ini saya sangat menikmati hubungan saya dengan Bapa tanpa kuatir akan ditolak, karena
Ternyata untuk menjadi seorang yang layak dihadapan Tuhan, bukanlah tentang berapa banyak harga yang saya bayar, tapi tentang berhenti percaya dan mulai percaya.. Maksudnya adalah saya berhenti percaya pada kekuatan dan usaha saya, dan mulai mempercayai seluruh kehidupan saya kepada Yesus..
Ini nyambung dengan apa yang rasul paulus katakan dalam Galatia 5:4 "Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia."
Orang yang mengusahakan kelayakan dirinya dihadapan Tuhan lewat perbuatannya akan lepas dari Kristus dan hidup diluar Kasih Karunia.. Karena itu saya percaya penyangkalan diri bukanlah tentang berapa banyak harga yang kita bayar lewat perbuatan kita agar layak, tapi tentang mempercayai Kasih KaruniaNya (Yesus) dalam hidup kita.
Sedangkan pikul salib ada dua hal:
1. Kematian diri kita.. Kita telah mati dan disalibkan bersama Kristus.. Dia yg hidup bukan lagi kita.
Galatia 2:19-20 (TB) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku TELAH DISALIBKAN dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
2. Tentang tetaplah percaya...
mungkin dalam kehidupan kita kadang terjadi masalah, bahkan mungkin penindasan, namun tetaplah percaya kepada Tuhan, percaya lah pada kasihNya, percayalah pada karya salibNya..
Yohanes 16:33 (TB) Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Kesimpulan..
Sangkal diri dan pikul salib bukanlah tentang bayar harga supaya kita layak dihadapan Tuhan seperti yg kita pikir selama ini..
Namun tentang berhenti mempercayai kekuatan dan usaha diri sendiri agar layak dihadapan Tuhan dan mulai MEMPERCAYAI YESUS SEPENUHNYA DALAM KEHIDUPAN KITA..bahwa pengorbananNyalah yang telah melayakan kita untuk selamanya.
Jadi ketahuilah jika anda adalah orang yang percaya pada Yesus sebagai sumber segalanya dalam hidup anda, maka itulah satu-satunya alasan yang membuat kita layak dihadapanNya.. Iman kita.
Sedangkan semua perbuatan baik yang kita lakukan itu bukanlah sebuah penyangkalan diri tapi karena kita adalah anak2 Allah.
Grace to us His beloved

Dipotong atau Diangkat?

Dipotong atau Diangkat?




Yohanes 15:2 berbunyi, “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.”
Ini adalah perkataan YESUS yang menggambarkan tentang hubungan antara BAPA, YESUS dan kita, yaitu orang-orang yang percaya kepadaNya. Kita seringkali merasa takut atau cemas dengan ayat ini. Setidaknya saya merasakannya demikian. Bagaimana tidak, kuatir jangan-jangan YESUS akan ‘memotong’ saya karena hidup saya bisa jadi tidak berbuah. Dan saya sendiri tidak mengetahui dengan pasti apakah hidup saya ini sudah berbuah ataukah tidak. Tentunya menurut standar YESUS, bukan standar manusia. Bisa jadi orang-orang mengatakan hidup saya berbuah, namun ternyata tidak menurut standarNya.
Mengapa tadinya saya cemas dengan ayat ini? Karena menurut ayat ini saya masih mempunyai resiko untuk ‘dipotong’ dan tidak lagi memiliki kehidupan di dalamNya.
Namun Apakah benar demikian maksud perkataan YESUS dalam ayat ini?
Jika benar demikian bagaimana dengan perkataanNya sendiri yang dicatat di dalam yohanes 10:28-29 “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.” Bagaimana mungkin pernyataan YESUS saling bertentangan satu dengan lainnya. Di pasal ini YESUS menjamin bahwa kita pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Namun di pasal lainnya, justru Dia sendiri akan memotong kita hingga terputus dariNya.
Saya percaya YESUS tidak pernah plin-plan. Marilah kita teliti kata “dipotongNya” dari bahasa aslinya. Yang tertulis dalam bahasa aslinya adalah “airei” (Yunani), yang berasal dari kata “airo”, yang berarti: mengambil, memikul, mengangkat, to raise up, elevate, lift up, to raise from the ground (sumber: Alkitab Sabda).
Saya suka dengan kalimat “raise from the ground”. Ini tentunya sangat tepat hubungannya dengan masalah pohon anggur. Dimana ranting-ranting anggur itu harus menjalar di patok-patok kayu yang sengaja dibuat seperti pagar. Ranting-ranting anggur tidak akan berbuah, atau hasil buahnya akan jelek bahkan rusak jika dia dibiarkan merambat di tanah. Oleh sebab itu si petani anggur akan mengangkat ranting itu setiap dilihatnya ada ranting yang menjalar di tanah. Hingga akhirnya ranting itu berbuah.
Setelah mengetahui kebenaran ini, saya semakin yakin bahwa YESUS maupun BAPA tidak akan pernah ‘memotong’ kita, orang-orang yang percaya kepadaNya. Jangankan ‘memotong’ kita, meninggalkan kita sekali saja pun tidak akan dilakukanNya (Ibrani 13:5).
Justru saat terjatuh dan ‘menjalar di tanah’, kita sebagai rantingNya akan diangkatNya, sehingga hidup kita berbuah dan semakin banyak berbuah. Yes.. He raise us up from the ground! Segala pujian hanya bagi Nama TUHAN YESUS Kristus. Halelu YAH!
Grace to us HIs beloved

PEMAHAMAN YANG BENAR PRODUCE HUBUNGAN YANG BENAR




banyak orang percaya yang berpikir hubungannya dengan Tuhan putus nyambung, putus nyambung..
klo mereka jatuh dalam dosa, Tuhan "putusin" mereka..
klo mereka balik lagi maka Tuhan "jadian" lagi sama mereka..
jatuh lagi, Tuhan "putusin" lagi...
balik lagi, jadian" lagi sama Tuhan...
apakah anda berpikir demikian?? itu pikiran yang keliru sahabatku.. Tuhan adalah Bapa kita.. Dia ga akan membuang anda ketika anda terjatuh, Dia ga akan bilang kamu harus memperbaiki semua kesalahanmu dulu baru boleh datang padaKU..
ketika kita terjatuh yang perlu kita sadari adalah... Dia ada dekat dengan kita siap untuk mengangkat kita,.. Dia ga akan menyuruh anda bangkit sendiri.... sama seperti seorang ayah yang melihat anaknya yang terjatuh, ayahnya akan langsung berlari dan mengangkatnya.. demikian juga dengan Tuhan kita. bayangin aja Dia sampai datang kedunia meninggalkan semua kemuliaanNya untuk kita.... mana mungkin hanya karena kejatuhan dan kegagalan kita, lalu semudah itu IA melepas kita??
Dia adalah Tuhan yang mengetahui semua keburukan kita, namun tetap mengasihi kita apa adanya..
menurut anda Tuhan lebih banyak menerima kebaikan dari kita ataukah menerima keburukan dan kelemahan kita??
jika diukur saya yakin Tuhan lebih banyak menerima keburukan dan kerlemahan kita, bukan kebaikan kita...jika hari ini kita melakukan kebaikan sebanyak 10 hal buat Tuhan, tapi tanpa sadar kita melakukan kesalahan 50 hal.. tapi Tuhan tidak pernah itung2an dengan kita... karena Dia adalah Bapa kita.
dan taukah anda bahwa bagi seorang AYAH merupakan sebuah sukacita bisa menerima seluruh keberadaan anaknya..
jadi sebenarnya yang terjadi adalah bukan Tuhan yang memutuskan kita, tapi kita sendiri yang berpikir demikian..
kitalah yang sering menjauh dariNya bukan Dia yang menjauh dari kita.
itulah penyebab mengapa anda susah bangkit dari kelemahan dan dosa, karena anda berpikir anda sendirian dan Tuhan meninggalkan anda ketika anda jatuh dalam dosa,.. sadarilah kebenarannya saat ini juga... Tuhan berjanji bahwa DIA tidak akan pernah sekalipun meninggalkan kita..
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. (ibrani 13:5b)
dan Dia bukan Tuhan yang berdusta yang tidak menepati JanjiNya.. Dia adalah Tuhan yang setia sekalipun kita tidak setia.. percayalah kepada KasihNya bagi anda.. dan jangan pernah lagi berpikir bahwa anda sendirian atau ditinggalkanNya..
Daddy in heaven love you to muuch..
Grace to us His beloved



KABAR BAIK VS KABAR BURUK AGAMA

Dapatkah anda melihat perbedaannya? (lihat gambar)
Yang satu benar2 kabar baik.. Semua adalah Kasih Karunia (hadiah). Bukan hasil usahamu tapi pemberian Tuhan..
Yang satu lagi kabar buruk.. tergantung kesanggupanmu dalam mentaati semua hukum dan peraturan yang ada...
Yang manakah anda? Saya percaya Injil, saya mengandalkan AnugrahNya bukan perbuatan saya.. Ketika saya percaya Injil saya mendapat kelegaan.. Karena Injil mengatakan ini bukan tentang saya, namun tentang Yesus... Bahwa Yesus telah membayar lunas semua harganya, supaya barangsiapa yang percaya menerima semua AnugrahNya..
Sekarang ketaatan, kesetiaan, kesalehan yang Dia kerjakan melalui saya, bukan lagi untuk memperoleh atau mempertahankan AnugrahNya.. Melainkan karena saya menikmati semua AnugrahNya..
Roma 8:32 (TB) Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan SEGALA SESUATU kepada kita bersama-sama dengan Dia