Dipotong atau Diangkat?
Yohanes 15:2 berbunyi, “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.”
Ini adalah perkataan YESUS yang menggambarkan tentang hubungan antara BAPA, YESUS dan kita, yaitu orang-orang yang percaya kepadaNya. Kita seringkali merasa takut atau cemas dengan ayat ini. Setidaknya saya merasakannya demikian. Bagaimana tidak, kuatir jangan-jangan YESUS akan ‘memotong’ saya karena hidup saya bisa jadi tidak berbuah. Dan saya sendiri tidak mengetahui dengan pasti apakah hidup saya ini sudah berbuah ataukah tidak. Tentunya menurut standar YESUS, bukan standar manusia. Bisa jadi orang-orang mengatakan hidup saya berbuah, namun ternyata tidak menurut standarNya.
Mengapa tadinya saya cemas dengan ayat ini? Karena menurut ayat ini saya masih mempunyai resiko untuk ‘dipotong’ dan tidak lagi memiliki kehidupan di dalamNya.
Namun Apakah benar demikian maksud perkataan YESUS dalam ayat ini?
Namun Apakah benar demikian maksud perkataan YESUS dalam ayat ini?
Jika benar demikian bagaimana dengan perkataanNya sendiri yang dicatat di dalam yohanes 10:28-29 “dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.” Bagaimana mungkin pernyataan YESUS saling bertentangan satu dengan lainnya. Di pasal ini YESUS menjamin bahwa kita pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Namun di pasal lainnya, justru Dia sendiri akan memotong kita hingga terputus dariNya.
Saya percaya YESUS tidak pernah plin-plan. Marilah kita teliti kata “dipotongNya” dari bahasa aslinya. Yang tertulis dalam bahasa aslinya adalah “airei” (Yunani), yang berasal dari kata “airo”, yang berarti: mengambil, memikul, mengangkat, to raise up, elevate, lift up, to raise from the ground (sumber: Alkitab Sabda).
Saya suka dengan kalimat “raise from the ground”. Ini tentunya sangat tepat hubungannya dengan masalah pohon anggur. Dimana ranting-ranting anggur itu harus menjalar di patok-patok kayu yang sengaja dibuat seperti pagar. Ranting-ranting anggur tidak akan berbuah, atau hasil buahnya akan jelek bahkan rusak jika dia dibiarkan merambat di tanah. Oleh sebab itu si petani anggur akan mengangkat ranting itu setiap dilihatnya ada ranting yang menjalar di tanah. Hingga akhirnya ranting itu berbuah.
Setelah mengetahui kebenaran ini, saya semakin yakin bahwa YESUS maupun BAPA tidak akan pernah ‘memotong’ kita, orang-orang yang percaya kepadaNya. Jangankan ‘memotong’ kita, meninggalkan kita sekali saja pun tidak akan dilakukanNya (Ibrani 13:5).
Justru saat terjatuh dan ‘menjalar di tanah’, kita sebagai rantingNya akan diangkatNya, sehingga hidup kita berbuah dan semakin banyak berbuah. Yes.. He raise us up from the ground! Segala pujian hanya bagi Nama TUHAN YESUS Kristus. Halelu YAH!
Grace to us HIs beloved
No comments:
Post a Comment